Recent post
PENCEMARAN RADIOAKTIF NUKLIR
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan atau binatang.
Efek yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada manusia seperti berikut di bawah ini :
1. Pusing-pusing
2. Nafsu makan berkurang atau hilang
3. Terjadi diare
4. Badan panas atau demam
5. Berat badan turun
6. Kanker darah atau leukimia
7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah putih yang jumlahnya berkurang
9. Mutasi gen
10. Kebotakan
Kebanyakan dari kita mengganggap bahwa radioaktif sangat berbahaya bagi tubuh,namun ternyata radioaktif banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran untuk terapi kanker karena dapat menghancurkan sel kanker maupun sel normal. Dalam dunia kedokteran terapi radioaktif disebut radioterapi,irradiasi,terapi sinar 'X' , atau yang populer disebut dibestral.
Tidak hanya berdampak pada kesehatan manusia, dampak lainnya terhadap lingkungan diantaranya akan terjadi hujan asam dimana melalui ini akan menyebarkan radiasinya, disamping itu tumbuhan dan hewan juga akan mati khususnya di daerah yang radius terkena pencemarannya.
Mengingat bahaya yang ditimbulkan dari kebocoran tersebut kita harus mengantisipasi beberapa pencegahan yang diusahakan agar tidak menyebarkan radiasi reaktor nuklir.
Beberapa kasus pencemaran radioaktif :
1. Kebocoran PLTN Fukushima di Jepang
Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada PD II
Pada perang dunia kedua Amerika Serikat membombardir dua kota Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Nama kedua bom atom yang digunakan itu ialah Fatman dan Litle Boy. Dimana dalam peristiwa bersajarah ini Jepang langsung menyerah kepada Amerika Serikat.
Chernobyl-Ukraina
Anggota Kelompok :
Putri Fitrah Insani
Muthia Muthmainnah
Dian Gita Nirwana
POLUSI SUARA
Pencemaran bunyi (bunyi
persekitaran) merupakan bunyi hasil dari mesin, hewan dan manusia yang mengganggu
aktivitas atau keseimbangan kehidupan manusia atau hewan.
Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Materi Sebab-Sebab Pencemaran Bunyi/Suara
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup.Sifatpolutanadalah:
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran sumber suara ini mengganggu keseimbangan molekul udara sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi mekanis dalam medium udara menurut pola ramatan longitudinal. Rambatan gelombang diudara ini dikenal sebagai suara atau bunyi sedangkan dengan konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan.
Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.
2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
3. Pergerakan udara, gas dan cairan
Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom, dan lain-lain.
Sebagai contoh beberapa bunyi/suara yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
Dampak dari Pencemaran Bunyi/Suara
Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yangkronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
Pencemaran bunyi dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian. Ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunya performan kerja, stres dan kelelahan. Lebih rinci dampak kebisingan terhadap kesehatan pekerja dijelaskan sebagai berikut:
1. Gangguan Fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak nafas disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan elektrolit.
Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya. Materi Sebab-Sebab Pencemaran Bunyi/Suara
Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan pencemaran disebut polutan. Syarat syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup.Sifatpolutanadalah:
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama.
Bunyi yang menimbulkan kebisingan disebabkan oleh sumber suara yang bergetar. Getaran sumber suara ini mengganggu keseimbangan molekul udara sekitarnya sehingga molekul-molekul udara ikut bergetar. Getaran sumber ini menyebabkan terjadinya gelombang rambatan energi mekanis dalam medium udara menurut pola ramatan longitudinal. Rambatan gelombang diudara ini dikenal sebagai suara atau bunyi sedangkan dengan konteks ruang dan waktu sehingga dapat menimbulkan gangguan kenyamanan dan kesehatan.
Di Industri, sumber kebisingan dapat di klasifikasikan menjadi 3 macam, yaitu
1. Mesin
Kebisingan yang ditimbulkan oleh aktifitas mesin.
2. Vibrasi
Kebisingan yang ditimbulkan oleh akibat getaran yang ditimbulkan akibat gesekan, benturan atau ketidak seimbangan gerakan bagian mesin. Terjadi pada roda gigi, roda gila, batang torsi, piston, fan, bearing, dan lain-lain.
3. Pergerakan udara, gas dan cairan
Kebisingan ini di timbulkan akibat pergerakan udara, gas, dan cairan dalam kegiatan proses kerja industri misalnya pada pipa penyalur cairan gas, outlet pipa, gas buang, jet, flare boom, dan lain-lain.
Sebagai contoh beberapa bunyi/suara yang menyebabkan kebisingan yang kekuatannya diukur dengan dB atau desibel adalah
1. Orang ribut / silat lidah = 80 dB
2. Suara kereta api / krl = 95 dB
3. Mesin motor 5 pk = 104 dB
4. Suara petir = 120 dB
5. Pesawat jet tinggal landas = 150 dB
Dampak dari Pencemaran Bunyi/Suara
Tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu (lamanya) kontak. Menurut WHO, tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada ekosistem lain.
2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan menyebabkan sakit yangkronis.
3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam lingkungan.
Pencemaran bunyi dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti gangguan fisiologis, gangguan psikologis, gangguan komunikasi dan ketulian. Ada yang menggolongkan gangguannya berupa gangguan Auditory, misalnya gangguan terhadap pendengaran dan gangguan non Auditory seperti gangguan komunikasi, ancaman bahaya keselamatan, menurunya performan kerja, stres dan kelelahan. Lebih rinci dampak kebisingan terhadap kesehatan pekerja dijelaskan sebagai berikut:
1. Gangguan Fisiologis
Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak nafas disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan elektrolit.
2. Gangguan Psikologis
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.
3. Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang.
4. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual.
5. Efek pada pendengaran
Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk percakapan.
Cara Menanggulangi Pencemaran Bunyi/Suara
1. Penggunaa alat peredam suara
Ada berbagai cara untuk mengurangi pencemaran suara, salah satunya adalah penggunaan alat peredam suara, kini banyak digunakan sistem kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono MSc, peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron, Institut Teknologi Bandung (ITB), secara konvensional bising diredam dengan memakai bahan-bahan peredam. Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding ruang yang intensitas bisingnya mau dikurangi. Selain itu kini di perkantoran, hotel atau apartemen di kota – kota besar yang dekat dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya mempunyai kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia, maka Direktur Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan peredam bising.
Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain :
a. Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik).
b. Tebal dinding minimal 10 cm.
Sedangkan Bahan bangunan peredam bisik
a. Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan industri berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA berupa konblok (masif) dengan komposisi campuran: Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4
b. Dimensi konblok ALWA dapat dicetak menurut ukuran pabrik, sebagai berikut: (30 x 10 x 15) atau (30x15x15)cm
c. Bahan selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako harus dengan rancangan khusus untuk memperoleh kemampuan redaman bising yang baik. Secara terus menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah dalam upaya mengurangi polusi suara.
2. Pendidikan
Melalui pendidikan dapat memberikan kesadaran serta membentuk sikap positif terhadap alam sekiar terutama dari hal-hal yang sangat kecil. Melalui pendidikan mereka dapat mengetahui berbagai pencemaran alam dari segi efek-efek negative terhadap lingkungan dan manusia.
3. Tanggung jawab bersama
Pemerintah harus berperan dalam membuat hukum untuk melindungi alam sekitar. Pengawasan oleh pejabat lingkungan perlu ditingkatkan. Pengusaha pabrik harus mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk pencemaran dan dampaknya terhadap lingkungan sebelum memulai operasi pabriknya. Sehingga pemilik pabrik dapat memasang alat peredam suara dalam setiap poduknya sehingga kebisingan dapat diminimalisir. Terutama untuk pabrik kendaran, Pabrik kendaraan perlu memikirkan produksi kendaraan yang mesinnya lebih senyap dan ramah lingkungan.
Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan alat-alat yang dapat menimbulkan kebisingan. karena delapan puluh persen penyebab pencemaran suara ini datangnya dari manusia sendiri. Terutama peralatan rumah tangga, seperti tidak terlalu banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak berteriak dalam berbicara atau tidak mendengarkan musik dengan earphone dengan sangat keras. Karena secara tidak langsung hal itu bisa mengurangi kelelahan otak dalam mendengar.
4. Pameran dan kampanye lingkungan
Mengadakan pameran secara berkala disetiap daerah tertentu tentu perlu dilakukan dengan mendistribusikan brosur tenteng penyebab dan dampak pencemaran suara terhadap lingkungan dan manusia. Selain itu, pemerintah perlu menunjukkan slide terkait pencemaran suara agar dapat menyadarkan masyarakat dan mengajar masyarakat untuk melindungi lingkungan.
5. Melalui media massa
Penyiaran masalah terkait lingkungan agar masyarakat peka dan berhati-hati untuk melindungi lingkungan dari pencemaran. Di samping itu juga pihak media massa juga harus selalu meng-uptade informasi tentang lingkungan terutama masalah pencemaran.
Anggota Kelompok:
-Muh. Masri Mardiansyah
-Muh. Ersan Faridz
-Hidayana Thamrin
-Nurkhaera Ariendita Fortuna
-Siska Riskaryani
Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain.
3. Gangguan Komunikasi
Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang.
4. Gangguan Keseimbangan
Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual.
5. Efek pada pendengaran
Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja terus-menerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk percakapan.
Cara Menanggulangi Pencemaran Bunyi/Suara
1. Penggunaa alat peredam suara
Ada berbagai cara untuk mengurangi pencemaran suara, salah satunya adalah penggunaan alat peredam suara, kini banyak digunakan sistem kendali bising yang aktif. Menurut Dr Ir Bambang Riyanto Trilaksono MSc, peneliti dan dosen pada Departemen Teknik Elektron, Institut Teknologi Bandung (ITB), secara konvensional bising diredam dengan memakai bahan-bahan peredam. Bahan tersebut ditempatkan di sekitar sumber bising atau di dinding ruang yang intensitas bisingnya mau dikurangi. Selain itu kini di perkantoran, hotel atau apartemen di kota – kota besar yang dekat dengan lalu lintas utama atau dekat bandara yang dirasa lingkungannya mempunyai kebisingan yang tidak bisa ditolerir oleh pendengaran manusia, maka Direktur Jendera Bina Marga sejak tahun 1999 mencanangkan bangunan peredam bising.
Dimensi Bangunan Peredam Bising tersebut antara lain :
a. Tinggi minimal 2,75m (makin tinggi kemampuan redaman makin baik).
b. Tebal dinding minimal 10 cm.
Sedangkan Bahan bangunan peredam bisik
a. Penggunaan bahan untuk mereduksi bising adalah dari hasil olahan industri berupa beton ringan agregat yang disebut ALWA berupa konblok (masif) dengan komposisi campuran: Semen : Pasir : ALWA= 1 : 4 : 4
b. Dimensi konblok ALWA dapat dicetak menurut ukuran pabrik, sebagai berikut: (30 x 10 x 15) atau (30x15x15)cm
c. Bahan selain ALWA seperti Bata Merah atau Batako harus dengan rancangan khusus untuk memperoleh kemampuan redaman bising yang baik. Secara terus menerus program ini terus disosialisasikan oleh pemerintah dalam upaya mengurangi polusi suara.
2. Pendidikan
Melalui pendidikan dapat memberikan kesadaran serta membentuk sikap positif terhadap alam sekiar terutama dari hal-hal yang sangat kecil. Melalui pendidikan mereka dapat mengetahui berbagai pencemaran alam dari segi efek-efek negative terhadap lingkungan dan manusia.
3. Tanggung jawab bersama
Pemerintah harus berperan dalam membuat hukum untuk melindungi alam sekitar. Pengawasan oleh pejabat lingkungan perlu ditingkatkan. Pengusaha pabrik harus mendapatkan pengetahuan tentang berbagai bentuk pencemaran dan dampaknya terhadap lingkungan sebelum memulai operasi pabriknya. Sehingga pemilik pabrik dapat memasang alat peredam suara dalam setiap poduknya sehingga kebisingan dapat diminimalisir. Terutama untuk pabrik kendaran, Pabrik kendaraan perlu memikirkan produksi kendaraan yang mesinnya lebih senyap dan ramah lingkungan.
Selain itu, masyarakat juga harus memperhatikan alat-alat yang dapat menimbulkan kebisingan. karena delapan puluh persen penyebab pencemaran suara ini datangnya dari manusia sendiri. Terutama peralatan rumah tangga, seperti tidak terlalu banyak memakai alat elektronik yang menimbulkan suara bising, tidak berteriak dalam berbicara atau tidak mendengarkan musik dengan earphone dengan sangat keras. Karena secara tidak langsung hal itu bisa mengurangi kelelahan otak dalam mendengar.
4. Pameran dan kampanye lingkungan
Mengadakan pameran secara berkala disetiap daerah tertentu tentu perlu dilakukan dengan mendistribusikan brosur tenteng penyebab dan dampak pencemaran suara terhadap lingkungan dan manusia. Selain itu, pemerintah perlu menunjukkan slide terkait pencemaran suara agar dapat menyadarkan masyarakat dan mengajar masyarakat untuk melindungi lingkungan.
5. Melalui media massa
Penyiaran masalah terkait lingkungan agar masyarakat peka dan berhati-hati untuk melindungi lingkungan dari pencemaran. Di samping itu juga pihak media massa juga harus selalu meng-uptade informasi tentang lingkungan terutama masalah pencemaran.
Anggota Kelompok:
-Muh. Masri Mardiansyah
-Muh. Ersan Faridz
-Hidayana Thamrin
-Nurkhaera Ariendita Fortuna
-Siska Riskaryani
Pencemaran
Udara
Pencemaran udara adalah suatu kondisi
di mana kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang
tidak berbahaya maupun yang membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran
udara biasanya terjadi di kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang
menghasilkan gas-gas yang mengandung zat di atas batas kewajaran. Rusaknya ata
semakin sempitnya lahan hijau atau pepohonan di suatu daerah juga dapat
memperburuk kualitas udara di tempat tersebut. Semakin banyak kendaraan
bermotor dan alat-alat industri yang mengeluarkan gas yang mencemarkan
lingkungan akan semakin parah pula pencemaran udara yang terjadi. Untuk itu
diperlukan peran serta pemerintah, pengusaha dan masyarakat untuk dapat
menyelesaikan permasalahan pencemaran udara yang terjadi.
Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan. Sementara itu pencemaran di luar ruangan berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut. Dari data BPS tahun 1999, di beberapa propinsi terutama di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2 dan CO di udara yang jumlahnya lebih dari 50%. Penurunan kualitas udara yang terus terjadi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan kita bahwa betapa pentingnya digalakkan usaha-usaha pengurangan emisi ini. Baik melalui penyuluhan kepada masyarakat ataupun dengan mengadakan penelitian bagi penerapan teknologi pengurangan emisi. Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber alamiah, seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia, seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di dunia, dikenal 6 jenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia, yaitu Karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen (NOx), partikulat, hidrokarbon (HC), dan oksida fotokimia, termask ozon. Di Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara Jakarta. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga, di mana mencakup 41% dari sumber debu.
Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya di dalam rumah, sekolah, dan kantor. Pencemaran ini sering disebut pencemaran dalam ruangan. Sementara itu pencemaran di luar ruangan berasal dari emisi kendaraan bermotor, industri, perkapalan, dan proses alami oleh makhluk hidup. Sumber pencemar udara dapat diklasifikasikan menjadi sumber diam dan sumber bergerak. Sumber diam terdiri dari pembangkit listrik, industri dan rumah tangga. Sedangkan sumber bergerak adalah aktifitas lalu lintas kendaraan bermotor dan tranportasi laut. Dari data BPS tahun 1999, di beberapa propinsi terutama di kota-kota besar seperti Medan, Surabaya dan Jakarta, emisi kendaraan bermotor merupakan kontribusi terbesar terhadap konsentrasi NO2 dan CO di udara yang jumlahnya lebih dari 50%. Penurunan kualitas udara yang terus terjadi selama beberapa tahun terakhir menunjukkan kita bahwa betapa pentingnya digalakkan usaha-usaha pengurangan emisi ini. Baik melalui penyuluhan kepada masyarakat ataupun dengan mengadakan penelitian bagi penerapan teknologi pengurangan emisi. Secara umum, terdapat 2 sumber pencemaran udara, yaitu pencemaran akibat sumber alamiah, seperti letusan gunung berapi, dan yang berasal dari kegiatan manusia, seperti yang berasal dari transportasi, emisi pabrik, dan lain-lain. Di dunia, dikenal 6 jenis zat pencemar udara utama yang berasal dari kegiatan manusia, yaitu Karbon monoksida (CO), oksida sulfur (SOx), oksida nitrogen (NOx), partikulat, hidrokarbon (HC), dan oksida fotokimia, termask ozon. Di Indonesia, kurang lebih 70% pencemaran udara disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor. Kendaraan bermotor mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dapat menimbulkan dampak negatif, baik terhadap kesehatan manusia maupun terhadap lingkungan, seperti timbal/timah hitam (Pb), oksida nitrogen (NOx), hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), dan oksida fotokimia (Ox). Kendaraan bermotor menyumbang hampir 100% timbal, 13-44% suspended particulate matter (SPM), 71-89% hidrokarbon, 34-73% NOx, dan hampir seluruh karbon monoksida (CO) ke udara Jakarta. Sumber utama debu berasal dari pembakaran sampah rumah tangga, di mana mencakup 41% dari sumber debu.
Zat pencemar
1.
Karbon Monoksida
Asap kendaraan merupakan sumber utama bagi karbon monoksida di
berbagai perkotaan. Data mengungkapkan bahwa 60% pencemaran udara di Jakarta
disebabkan karena benda bergerak atau transportasi umum yang berbahan bakar
solar terutama berasal dari Metromini. Formasi CO merupakan fungsi dari rasio
kebutuhan udara dan bahan bakar dalam proses pembakaran di dalam ruang bakar
mesin diesel. Percampuran yang baik antara udara dan bahan bakar terutama yang
terjadi pada mesin-mesin yang menggunakan Turbocharge merupakan salah satu
strategi untuk meminimalkan emisi CO. Karbon monoksida yang meningkat di
berbagai perkotaan dapat mengakibatkan turunnya berat janin dan meningkatkan
jumlah kematian bayi serta kerusakan otak. Karena itu strategi penurunan kadar
karbon monoksida akan tergantung pada pengendalian emisi seperti pengggunaan
bahan katalis yang mengubah bahan karbon monoksida menjadi karbon dioksida dan
penggunaan bahan bakar terbarukan yang rendah polusi bagi kendaraan
bermotor.
2.Nitrogen Dioksida (NO2)
2.Nitrogen Dioksida (NO2)
NO2 bersifat racun terutama terhadap paru. Kadar NO2 yang lebih
tinggi dari 100 ppm dapat mematikan sebagian besar binatang percobaan dan 90%
dari kematian tersebut disebabkan oleh gejala pembengkakan paru (edema
pulmonari). Kadar NO2 sebesar 800 ppm akan mengakibatkan 100% kematian pada
binatang-binatang yang diuji dalam waktu 29 menit atau kurang. Percobaan dengan
pemakaian NO2 dengan kadar 5 ppm selama 10 menit terhadap manusia mengakibatkan
kesulitan dalam bernafas.
3.Sulfur Oksida (SOx)
Pencemaran oleh sulfur oksida terutama disebabkan oleh dua
komponen sulfur bentuk gas yang tidak berwarna, yaitu sulfur dioksida (SO2) dan
Sulfur trioksida (SO3), yang keduanya disebut sulfur oksida (SOx). Pengaruh
utama polutan SOx terhadap manusia adalah iritasi sistem pernafasan. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa iritasi tenggorokan terjadi pada kadar SO2 sebesar
5 ppm atau lebih, bahkan pada beberapa individu yang sensitif iritasi terjadi
pada kadar 1-2 ppm. SO2 dianggap pencemar yang berbahaya bagi kesehatan
terutama terhadap orang tua dan penderita yang mengalami penyakit khronis pada
sistem pernafasan kadiovaskular.
4.Ozon (O3)
4.Ozon (O3)
Ozon merupakan salah satu zat pengoksidasi yang sangat kuat
setelah fluor, oksigen dan oksigen fluorida (OF2). Meskipun di alam terdapat
dalam jumlah kecil tetapi lapisan ozon sangat berguna untuk melindungi bumi dari
radiasi ultraviolet (UV-B). Ozon terbentuk di udara pada ketinggian 30km dimana
radiasi UV matahari dengan panjang gelombang 242 nm secara perlahan memecah
molekul oksigen (O2) menjadi atom oksigen, tergantung dari jumlah molekul O2
atom-atom oksigen secara cepat membentuk ozon. Ozon menyerap radiasi sinar
matahari dengan kuat di daerah panjang gelombang 240-320 nm.
5.Hidrokarbon (HC)
Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan
akan membentuk ikatan baru yang disebut plycyclic aromatic hidrocarbon (PAH)
yang banyak dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini
masuk dalam paru-paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel
kanker.
6.Khlorin (Cl2)
6.Khlorin (Cl2)
Gas Khlorin ( Cl2) adalah gas berwarna hijau dengan bau sangat
menyengat. Berat jenis gas khlorin 2,47 kali berat udara dan 20 kali berat gas
hidrogen khlorida yang toksik. Gas khlorin sangat terkenal sebagai gas beracun
yang digunakan pada perang dunia ke-1.Selain bau yang menyengat gas khlorin
dapat menyebabkan iritasi pada mata saluran pernafasan. Apabila gas khlorin
masuk dalam jaringan paru-paru dan bereaksi dengan ion hidrogen akan dapat
membentuk asam khlorida yang bersifat sangat korosif dan menyebabkan iritasi
dan peradangan. Gas khlorin juga dapat mengalami proses oksidasi dan
membebaskan oksigen seperti pada proses yang terjadi di bawah ini.
7.Partikulat Debu (TSP)
7.Partikulat Debu (TSP)
Pada umumnya ukuran partikulat debu sekitar 5 mikron merupakan
partikulat udara yang dapat langsung masuk ke dalam paru-paru dan mengendap di
alveoli. Keadaan ini bukan berarti bahwa ukuran partikulat yang lebih besar
dari 5 mikron tidak berbahaya, karena partikulat yang lebih besar dapat
mengganggu saluran pernafasan bagian atas dan menyebabkan iritasi.
8. Timah
8. Timah
Logam berwarna kelabu keperakan yang amat beracun dalam setiap
bentuknya ini merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di bawah usia 6
tahun, yang biasanya mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada dinding rumah.
Logam berat ini merusak kecerdasan, menghambat pertumbuhan, mengurangi
kemampuan untuk mendengar dan memahami bahasa, dan menghilangkan konsentrasi.
Zat-zat ini mulai dari asbes dan logam berat (seperti kadmium, arsenik, mangan,
nikel dan zink).
Dampak pencemaran udara
Dampak
kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk
ke dalam tubuh melalui sistem pernafasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke
dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat
tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran
kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap
oleh sistem peredaran darah Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah
ISPA(infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di antaranya, asma, bronkitis,
dan gangguan pernapasan lainnya.
Dampak
terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat
pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit,
antara lain klorosis, nekrosis,bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di
permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis,Merusak estetikA,
Mengganggu kenyamanan,Merusak gedung, kantor, dan perumahan.
Hujan
asam
PH normal air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di
atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan
membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara
lain:
- Mempengaruhi
kualitas air permukaan
- Merusak tanaman
- Melarutkan
logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi kualitas
air tanah dan air permukaan
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca
disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan udara
kita, sebenarnya zat-zat ini ada di lapisan udara menguntungkan, yaitu untuk
menghalagi pemantulan panas dari bumi ke luar angkasa, karena panas terhalangi
maka udara di bumi siangnya tidak terlalu panas dan malam nya tidak terlalu
dingin, menguntungkan jika keberadaannya di udara dengan jumlah sedikit, tapi
fakta nya hari ini jumlah CO2,CFC,N2O di udara sangat banyak dikarenakan gaya
hidup manusia di dunia serba canggih daan serba menggunakan bahan bakar minyak,
karena jumlahnya yang begitu banyak maka jumlah energi matahari yang masuk ke
bumi hanya sedikit yang di pantulkan kembali ke luar angkasa akibatnya suhu
bumi naik, kalu kita analogikan jumlah sinar matahari yang masuk 100 maka yang
di pantulkan cuma 30, 70 nya lagi tetap berada di bumi. suhu bumi yang naik ini
lah yang di sebut dengan fenomen global warming (pemanasan global) Dampak dari
pemanasan global adalah:
- Pencairan es di
kutub
- Naiknya permukaan
air laut
- Perubahan iklim
regional dan global
- Perubahan siklus
hidup flora dan fauna
- Tenggelamnya
kota-kota di tepi laut
Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35
km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultra
violet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3)
terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan
bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih
cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan
ozon.Kerusakan lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahri tidak terfilter dan
dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.
Cara mengurangi pencemaran udara
1.
Gunakan bahan bakar yang ramah lingkungan
untuk kendaraan kita.
2. Kurangi mengkonsumsi kendaraan .
3. Kalau untuk perjalanan yang relatif dekat, gunakan lah sepeda.
4. Lakukanlah gerakan penanaman pohon untuk memperbanyak produksi
oksigen
5. Mengolah asap pabrik, seperti yang dilakukan oleh PT SEMEN PADANG
mengubah asap pabrik menjadi listrik yang disebut Pembangkit Listrik Tenaga
Asap.
q Anggota Kelompok 5:
-Achmad Fauzi Ilham
-Muh. Arib Rahman
-Syauqi Tsabita Ausaf
- -Mutia Maharani Edyningtyas
-Syafa Salsabila Sainu
a
q Anggota Kelompok 5:
-Achmad Fauzi Ilham
-Muh. Arib Rahman
-Syauqi Tsabita Ausaf
- -Mutia Maharani Edyningtyas
-Syafa Salsabila Sainu
a
POLUSI AIR
Pengertian polusi air
Banyak sekali jenis sumber daya alam yang
diperlukan sekaligus disediakan oleh alam di Bumi ini. Ada air, cahaya
matahari, tanah, udara, dan lain sebagainya. Salah satu sumber daya alam yang
sangat dibutuhkan adalah air. Namun sumber daya alam tersebut ternyata tidak
selalu tersedia dalam keadaan bersih. Seiring dengan meningkatnya teknologi dan
juga perkembangan zaman, kita akan menemukan banyak sekali sumber daya alam
yang kotor dan tercemar.
Salah satunya adalah air. Air yang tercemar atau
terkontaminasi oleh bahan- bahan pencemar ini kita kenal dengan sebutan polusi
air. Polusi air merupakan suatu perubahan keadaan di tempat- tempat yang
menjadi penampungan air, baik itu sungai , waduk, rawa, dan lain sebagainya
yang diakibatkan karena adanya aktivitas manusia yang berlebihan.
Tentunya perubahan yang melanda sumber air ini merupakan perubahan yang kearah
negatif dan dapat merugikan banyak pihak.
Penyebab Polusi Air
Air pada dasarnya adalah sumber daya alam yang sangat murni
dan berasal dari dalam Bumi dengan keadaan yang masih bersih. Air yang tercemar
merupakan air yang tidak murni lagi karena tercampur oleh berbagai macam bahan-
bahan sisa olahan atau limbah, serta bahan- bahan kimia lainnya. Lalu, apa sih
yang menyebabkan polusi air ini dapat terjadi? Berikut ini merupakan
beberapa hal yang dapat menyebabkan polusi air atau pencemaran pada air:
Ø
Sampah
Penyebab pertama dari terjadinya polusi air adalah sampah.
Sampah ini merupkan sebab yang sangat umum dan seringkali terjadi di berbagai
tempat. Sampah yang merupakan bahan sisa pakai ini ditimbun dalam suatu tempat.
Kemudian tempat tersebut secara sengaja digunakan sebagai lahan untuk membuang
sampah. Ketika sampah ini menumpuk dalam jumlah yang sangat banyak, maka hal ini
akan menyebabkan berbagi macam kerugian.
Diantaranya, tumpukan sampah tersebut ketika tekena hujan
akan menyebabkan adanya air yang kotor. Kemudian air tersebut bisa saja
mengalir ke sumber air dan akan mencemarinya. Selain itu, kasus sampah yang
dibuang langsung ke sumber air juga akan menyebabkan pencemaran pada air.
Ø
Limbah
Selain sampah, limbah juga seringkali menjadi penyebab
pencemaran air yang sangat umum ditemukan. Limbah-limbah yang mencemari sumber
ini berasal dari berbagai macam kategori, seperti limbah pabrik, limbah
pertokoan, atau limbah rumah tangga. Apapun jenis limbah tersebut, namun yang
namanya limbah tetap saja akan membawa dampak buruk dan juga kotor. Sebenarnya
untuk kategori limbah cair, bisa saja dibuang di dalam sumber air yang mengalir
seperti sungai maupun laut.
Namun limbah cair yang boleh dibuang ke sumber air mengalir
ini adalah limbah yang sudah diolah atau disaring sehingga sudah tidak terlalu
berbahaya. Tetapi jika limbah cair yang dibuang langsung ke sumber air tanpa
adanya proses pengolahan terlebih dahulu, maka akan menyebabkan berbagai
dampak buruk.
Ø
Penggunaan bahan peledak
Kemudian hal yang memicu terjadinya polusi air lainnya
adalah penggunaan bahan peledak pada saat mencari ikan. Hal- hal semacam ini
biasanya dilakukan oleh nelayan- nelayan yang tidak bertanggung jawab. Bahan
peledak tersebut apabila digunakan akan dapat mematikan banyak
sekali biota laut. Bukan hanya ikan saja namun juga hewan laut lainnya dan
tumbuhan- tumbuhan laut lainnya.
Ø
Penyebab alami
Polusi air selain disebabkan oleh berbagai bahan kimia dan
juga aktivitas manusia, ternyata juga dapat disebabkan oleh berbagai faktor
alami. Penyabab alami yang menyebabkan polusi air adalah seperti sisa
metabolisme dari makhluk hidup yang diarahkan ke laut. Meningkatkan tingkat
nutrisi atau kandungan bahan- bahan organik sebagai hasil dari metabolisme
pencernaan akan mengakibatkan eutrofikasi.
Ø
Kendaraan bermotor
Kendaran bermotor juga berperan dalam pembentukan polusi
air, bukan hanya polusi udara saja. Kendaraan bermotor yang menyebabkan asap
beracun setiap hari ini, ketika dilepaskan ke udara akan mengakibatkan
terjadinya kontak dengan air dan akan berubah menjadi asam korosif yang ringan
seperti asam klorida ataupun sulfat. Setelah itu air akan turun ke Bumi sebagai
wujud hujan
asam.
Asam tersebut kemudaian merembes melalui tanah dan akan
bercampur dengan air tanah . Air tanah yang tercemar ini kemudian akan
digunakan untuk kebutuhan konsumsi
Dampak Polusi Air
Polusi air memanglah sering terjadi dan serungkali kita
jumpai di berbagai tempat. Di Indonesia sendiri, polusi air bukanlah menjadi
hal yang asing. Banyak sekali sumber- sumber air yang telah tercemar, bahkan
yang berada di sekitar lingkungan hidup manusia, seperti sumur, macam-macam danau, rawa- rawa, sungai, maupun macam-macam laut.
Dan polusi air ini merupakan hal yang buruk. Polusi air ini
dikatakan sebagai hal yang buruk karena dapat menimbulkan berbagai macam dampak
yang merugikan. Yang namanya polusi pastilah menimbulkan dampak yang buruk,
tadak hanya polusi udara saja, namun juga polusi tanah, dan tentunya polusi air
ini. lalu, apa sajakah dampak yang akan ditimbulkan oleh polusi air ini?
Berikut merupakan dampak polusi air :
Ø
Banyak organisme air yang mati
Polusi air akan memberikan dampak yang pertama adalah
memusnahkan kehidupan di air Kehidupan di air ini termasuk juga kehidupan
organisme yang ada di air. Air banyak sekali mengandung organisme, baik yang
terlihat maupun tidak terlihat. organisme air ini meliputi juga fitoplankton
dan juga zooplankton. Fitoplankton merupakan makhluk yang sangat berperan
sebagai sumber makanan bagi banyak binatang- binatang air.
Kita bisa membayangkan sendiri bagaimana jika fitoplankton
ini musnah, maka apa yang akan terjadi dengan kehidupan binatang- binatang air.
Binatang air akan sulit mendapatkan makanan dan lama- lama akan mati. Begitu
juga dengan zooplankton. Zooplankton juga merupakan sumber makanan bagi
beberapa jenis binatang air. Ketika zooplankton ini musnah, maka banyak
binatang air yang tidak mendapatkan makanannya. Akibatnya akan banyak sekali
binatang- binatang air yang akan musnah.
Ø
Banyak binatang dan tumbuhan air yang mati
Selain berdampak pada matinya organisme- organisme yang
hidup di air. Polusi air juga bisa langsung berefek pada matinya binatang dan
tumbuhan yang ada di air. Binatang dan tumbuhan merupakan kekayaan yang
dimiliki oleh kehidupan air, tanpa adanya binatang dan tumbuh- tumbuhan maka
kehidupan di air seperti tidak ada. Binatang dan tumbuhan juga mempunyai banyak
manfaat bagi air itu sendiri.
Kita bisa membandingkan air yang banyak binatang dan
tumbuhannnya dengan air yang sedikit binatang dan tumbuhannya, pasti air yang
banyak tumbuhan dan binatangnya akan lebih jernih dan juga lebih hidup. Oleh
karena itulah bintang dan tumbuhan air memberikan banyak sekali manfaat bagi
air tersebut. Tumbuhan juga akan memberikan banyak stok Oksigen di dalam air
karena tumbuhan air pun juga melakukan fotosintesis, sehingga membuat air
seperti hidup. Selain itu, matinya binatang dan tumbuhan juga akan berdampak
buruk bagi kelangsungan hidup manusia. Betapapun tumbuhan dan binatang air
merupakan sumber makanan bagi manusia.
Ø
Kurangnya kandungan oksigen yang ada di air
Polusi air juga akan menyebabkan sedikitnya kandungan
oksigen yang ada di air. Oksigen yang menjadi sumber pernafasan bagi bintang-
binatang air akan berkurang jumlahnya sehingga akan menyebabkan air tampak
keruh dan tidak sehat. Oleh karena oksigen yang ada di dalam air ini sangatlah
sedikit maka air ini juga akan sepi dari binatang dan tumbuhan air. Akibatnya
tidak akan ada kehidupan di air ini.
Ø
Membuat air menjadi kotor
Polusi air juga akan berdampak pada pemandangan air. Air
yang sudah terpolusi akan tampak kotor dan tidak sehat. Air yang terkena polusi
biasanya akan keruh atau juga mengalami perubahan pada warna. Air yang terkena
polusi tidak akan jernih lagi seperti air yang masih murni. Air yang terjena
polusi juga tidak akan sedap untuk dipandang mata, karena air ini merupakan air
yang telah sehingga kurang layak untuk dikonsumsi .
Ø
Menurunkan kualitas air tanah
Polusi air juga akan memberikan dampak buruk pada
kualitas air tanah Mengapa air tanah? Karena suatu sumber air pastilah tanah-
tanah yang di dekat sumber air tersebut juga akan mengandung air yang sama
dengan air yang ada di sumber air tersebut. Sehingga dengan kata lain kita bisa
menyebutkan bahwa air tanah yang ada di sekitar sumber air yang terpolusi juga
akan bisa terkena polusi.
Air tanah ini akan menurun kualitasnya. Hal ini sangat
berbahaya, terlebih jika air tanah ini dikonsumsi oleh masyarakat. Maka dari
itulah masyarakat yang hidup di sekitar sumber air yang terkena polusi akan
mengonsumsi air yang lebih rendah kualitasnya (meskipun mereka tidak
mengonsumsi air berpolusi secara langsung) dibandingkan dengan masyarakat yang
jauh dari sumber air yang terkena polusi.
Ø
Menimbulkan berbagai macam penyakit
Dampak yang tidak bisa dipungkiri dari adanya polusi air
ialah timbulnya berbagai macam jenis penyakit. Penyakit- penyakit ini dapat
menimpa manusia maupun makhluk hidup lainnya, seperti binatang dan juga
tumbuhan. Banyak sekali jenis penyakit yang dapat muncul akibat adanya polusi
air. Sebagian penyakit yang sering muncul adalah kategori penyakit kulit dan
juga pencernaan.
Hal ini karena selain dikonsumsi (diminum), air juga
digunakan untuk membersihkan badan dan juga pakaian yang pada akhirnya akan
digunakan pada badan. Penyakit ini dapat muncul dari virus- virus maupun zat
yang ada pada air yang terkena polusi. Biasanya penyakit seperti ini akan
bersifat massal (banyak orang yang akan menderita), karena memang selain air
dikonsumsi untuk umum juga karena penyakit seperti ini biasanya akan menular.
Ø
Perubahan tingkat keasaman (pH) pada air
Polusi air juga dapat merubah sifat- sifat asli yang
dimiliki oleh air bersih/ air murni. Salah satu sifat yang akan dirubah oleh
polusi air adalah tingkat keasaman atau pH. Tingkat keasaman ini jelas selalu
dimiliki oleh air. Air yang normal atau air bersih biasnya memiliki tingkat
keasaman sekitar 5 hingga 7. Sementara air yang telas terkena polusi biasanya
memiliki tingkat pH dibawah atau di atas dari pH air normal yang sebenarnya.
Tingkat keasaman pada air ini biasanya akan berdampak pada hal- hal tertentu
yang akan mempengaruhi kemampuan atau manfaat air
Ø
Timbulnya endapan, koloid, dan juga bahan- bahan
terlarut di air
Dampak selanjutnya yang ditimbulkan dari polusi air adalah
timbulnya endapan, koloid, ataupun bahan- bahan yang terlarut di dalam air.
Biasanya benda- benda inilah yang menyebabkan polusi di dalam air. Benda- benda
ini (endapan, koloid, dan bahan terlarut lainnya) bisa didapatkan dari
bermacam- macam sumber seperti rumah tangga, industri, dan lain sebagainya.
Benda- benda seperti ini akan bercampur di dalam air dan bisa saja berbentuk
ampas maupun tidak. Benda-benda tersebut selai n menyebabkan polusi juga bisa
mengotori air dan merubah warna, bau, rasa, hingga kandungan yang dimiliki oleh
air itu sendiri.
Cara
mengatasi pencemaran air , yaitu:
Ø
Gunakan air dengan bijaksana. Kurangi penggunaan
air untuk kegiatan yang kurang berguna dan gunakan dalam jumlah yang tepat.
Ø
Kurangi penggunaan detergen. Sebisa mungkin
pilihlah detergen yang ramah lingkungan dan dapat terurai di alam secara cepat.
Ø
Kurangi konsumsi obat-obatan kimia berbahaya.
Obat-obatan kimia yang berbahaya seperti pestisida, dan obat nyamuk cair
merupakan salah satu penyebab rusaknya ekosistem air
Ø
Tidak menggunakan sungai untuk mencuci mobil,
truk, dan sepeda motor.
Ø
Tidak menggunakan sungai untuk wahana memandikan
hewan ternak dan sebagai tempat kakus.
Ø
Jangan membuang sampah rumah tangga di
sungai/danau. Kelola sampah rumah tangga dengan baik dan usahakan menanam pohon
di pinggiran sungai/danau.
Ø
Sadar akan kelangsungan ketersediaan air dengan
tidak merusak atau mengeksploitasi sumber mata air agar tidak tercemar.
Ø
Mengoptimalkan pelaksanaan rehabilitasi lahan
kritis yang bertujuan untuk meningkatkan konservasi air bawah tanah
Ø
Menanggulangi kerusakan lahan bekas pembuangan
limbah B3.
Anggota Kelompok :
Muh. Fachry Noorchoolis
Muh.Nur Syahbania
Putri Amalia Sakti
Ayu Achriany Sopian
Suheyni
Anggota Kelompok :
Muh. Fachry Noorchoolis
Muh.Nur Syahbania
Putri Amalia Sakti
Ayu Achriany Sopian
Suheyni
Navigation